Pages

Jumat, 13 April 2012

Setelah Bertemu Desi Wahyuni



Seminggu setelah bertemu Desi Wahyuni, dipagi ini, saya membuka inbox FB. Sambil masih menahan ngantuk, saya merem melek. Ada pesan dari Anisa Chaquwh Alanies, pacar saya. Remang-remang saya membaca messege tersebut. Cekidot.

aku udah baca blog'y. udah baca bagian yang kamu ketik miring.
pengen komentar, tapi ga tau harus ngomong apa. aku, hmm...
ini aneh. aku pikir kita udah lebih baik, walaupun komunikasi kita ga kaya dulu. setelah baca bagian itu, "sebab rasanya semua biasa aja"
yahh, mungkin emang udah waktunya aku sadar kalo kamu ternyata ga simpen rasa itu lg buat aku, Icha, yang kamu sebut pacar. mungkin aku sok tau, tapi mungkin juga aku tebak, dan akhirnya aku tau, kamupun ragu saat akui aku ternyata masih pacar kamu, oh, bukan mantan? (belom putus), Pacar? (ga kaya orang pacaran), stengah pacar stengah teman?? (akh... lupakan lah...)
apapun itu, aku tunggu penjelasan kamu. tepatnya perasaan kamu, Cintaku, ya Cintaku, mmm atau mungkin, sudahlah, biasanya juga panggil Cinta, belom akan berubah sampai ada kata ituu..(putus?)
ya, betul..

Aduh, Cinta ngomong apaan, sih. Nggak, ngerti. Hoaaahh..?! (baru bangun, masih ngantuk)

SERIUS.

Kalo pagi ini saya bisa berkomentar di depan Cinta, saya mau ngomong:
Hmmm.. lapar, sarapan mana sarapan?!
Serius.
Gimana, ya Cin?! Itu emang perasaanku waktu itu, aku, tuh ngerasanya kaya biasa aja, gitu. Bahkan, kalo mau ngomong, bingung mau ngomong apa. Sebenarnya, kaya dulu kita selalu bilang, yang terpenting tuh, komunikasi. Nah, coba sekarang liat, kita samasekali ga ada komunikasi. Bisa dibilang, putus secara komunikasi.
Tapi, lihat disisi lain. Kita masih bertahan dengan status. Aku tahu, sulit banget buat menghilangkan status itu dengan semua kenangannya. Mungkin, emang karena aku pun selalu inget ke Cinta diwaktu-waktu tertentu.
Toh, Cinta sibuk dengan pekerjaan Cinta, aku aja, nggak tahu Cinta kerja ngapain, dimana, sama siapa, kapan pulangnya, kapan sejenak ada waktu buat berdua. Sebaliknya, aku juga punya pekerjaan, tapi masih bisa aku atur.
Secara alay, ada sebuah lagu tentang perasaanku pagi ini. cekidot..

Last Child feat. Giselle - Seluruh Nafas Ini

lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
aku tak akan lupa, tak akan pernah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita

saat ku tertatih tanpa kau di sini
kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

jika memang dirimulah tulang rusukku
kau akan kembali pada tubuh ini
ku akan tua dan mati dalam pelukmu
untukmu seluruh nafas ini

kita telah lewati rasa yang telah mati
bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
tanpa kita mencari jalan untuk kembali
takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

di saatku tertatih (saat ku tertatih)
tanpa kau di sini (tanpa kau di sini)
kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

jika memang kau terlahir hanya untukku
bawalah hatiku dan lekas kembali
ku nikmati rindu yang datang membunuhku
untukmu seluruh nafas ini

dan ini yang terakhir aku menyakitimu
ini yang terakhir aku meninggalkanmu
takkan ku sia-siakan hidupmu lagi

ini yang terakhir dan ini yang terakhir
takkan ku sia-siakan hidupmu lagi

Keren, ya Cin, lagunya. He- But, is not me. Cuma seneng, aja, denger lagu itu, nggak, ada apa-apa, kok.

Balik lagi.

Gini, deh. Kita jalanin aja, apa adanya. Tapi, kalo cinta ingin sesuatu, bilang saja, ungkapin saja. Aku bingung dengan semua ketidakjelasan fikiranku ini. This is my problem to me.
Persaan tidak boleh dibohongi, kejujuran harus dijunjung tinggi, masalah pasti bisa dihadapi. Kita pasti akan menemukan kenyamanan kita seperti sejak sekolah dulu. Cinta tahu, kan, betapa besar rasa sayangku buat cinta, sewaktu sekolah dulu. Betapa tidak pernah aku jatuh cinta, selain sewaktu bertemu cinta. Absurd.
Udah, yah, aku mau kerja, nanti dilanjutin lagi..

Mau kerja

By by..

0 Komentar:

Posting Komentar

Jadi bagaimana menurutmu tentang Mimpiku?

THANKS FOR COMING
SELAMAT BERMIMPI
Fitri Al Tigris. Diberdayakan oleh Blogger.