Setelah pulang dari ujian praktek di SDN Kadongdong, saya mampir ke rumah teman. Dikarenakan hujan, saya menunggu agak lama. Rumah teman saya terletak di Perum Mustika Permai, di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang – Banten.
Ibunya
teman saya sampai menyediakan makan karena terlalu lama menunggu. Secara jaim
saya makan dengan lahapnya. Sehabis makan, lantai rumah terasa basah. Saya
bertanya-tanya, apa ini bocor. Ternyata tidak. Air ini berasal dari luar rumah.
Ternyata, banjir.
Segera
kami yang berkumpul disitu membereskan barang-barang yang berserakan dilantai.
Sedikit demi sedikit air mulai masuk.
Air
dari luar belum berhenti, dari kamar mandi malah tambah banyak.
Selokan
yang seharusnya membawa air keluar, sekarang malah membawa air dari luar masuk
ke dalam rumah. Harruuuhh... keadaan semakin gaswat.
Semakin
tinggi air, semakin membuat kita semua kalut. Teman saya segera mengalihkan air
kedalam bak, untuk kemudian dibuang keluar. Kamar mandi menjadi seperti kolam
renang, karena dilantainya banyak sekali air.
Saya
ikut membantu bagaimana keluarga ini mengatasi banjir.
Dari
luar rumah, para tetangga juga sama, sibuk mengatasi banjir. Ketika hujan tiba,
Mustika kebanjiran. Bukan hanya Jakarta saja ternyata.
Hujan
sedikit mereda, saya pamit pulang. Ternyata ancaman sebenarnya tiba. Di
jalan-jalan keluar perum Mustika, banjir berat. Lebih tinggi dari rumah teman
saya tadi.
Motor
yang saya naiki, kemasukan air, akhirnya mogok, deh. Saya bingung
ditengah-tengah kebanjiran ini, sambil mendorong motor yang mati. Habis mau
gimana lagi, semua jalann masuk dan keluar perum Mustika kena banjir. Sial, deh
saya.
Saya
dorong motor sampai jalan raya, yang tidak terkena banjir. Alhamdulillah, motor
kembali bisa berjalan. Dari knalpotnya keluar seekor kodok. Meskipun suara
mesin motor menjadi lebih aneh.
Huhhh...
baru kali ini saya berpengalaman dengan banjir. Jangan sampai, deh rumah kita
terkena banjir. Sumpah, repot sekali. Fakta selanjutnya, air banjir itu
ternyata campuran dari berbagai macam air. Dimulai dari air got, comberan,
empang, kolam ikan, bisa juga dari septikteng. Ikhhh... jorok khan! Pantes aja
bisa banyak penyakit.
Untuk
teman saya, semoga lain kali bisa terhindar dari banjir. Dan saya turut
berkasihan, sabar aja, ya. Telpon aja pengelola perum itu, minta perbaikan
lingkungan.
Sekian
dan terima kasih.
Salam
banjir..
0 Komentar:
Posting Komentar
Jadi bagaimana menurutmu tentang Mimpiku?