Hai. Langsung aja ya..
Jadi, wekeend kemaren seru banget. Gue banyak
menghabiskan wekeend bersama Mamah tercinta. Dari mulai pergi ke salon buat
ngobatin wajah yang lagi kena serangan jerawat (kayaknya ini nular dari si
Pacar deh). Terus belanja bareng sama Mamah.
Ini berkesan banget buat gue, karena jarang banget
gue jalan bareng Mamah. Biasanya kan kalo jalan gue sendiri gitu udah kaya
orang ilang. Dan udah lama banget juga gak jalan sama Mamah.
Yang paling seru pas lagi belanja, karena berasa
sama Mamah tiba-tiba ditengah Mall gitu jiwa anak-anak gue keluar.
Kebiasaan gue sewaktu kecil kalo belanja sama
Mamah itu gak tanggung-tanggung, apa aja diambil toh ada yang bayarin ini. Tapi
itu sewaktu kecil bertahun-tahun yang lalu dan Kemaren kebiasaan itu muncul
lagi, gue penuhin keranjang sama belanjaan, ngambil apa aja yang gue pengen.
Tiap kali nemu apa satu barang, gue ambil dengan tampang penuh kelicikan. ‘Mumpung
GRATIS!!’ kata gue sotoy.
Pas di kasir. Mamah kaget gitu banyak belanjaan
yang rasanya gak dia ambil. Mamah ngeliat ke arah gue. gue nyengir kemenangan
sekaligus kelicikan. Gue bahagia, Mamah gak bisa ngomong apa-apa, belanjaan
kita udah kaya apaan bertumpuk-tumpuk. Huhu- hari yang menyenangkan.
Itu sekilas tentang wekeend gue yang emang gak
penting..
Setelah melewati wekeend yang seru, pada akhirnya
gue ketemu lagi sama yang namanya hari senin. Yah hari SENIN..HARI SENIN. alias
kembali beraktivitas diawal minggu.
Seperti biasanya, seperti hari senin yang sudah-sudah,
seperti hari senin yang banyak dilewati, setiap pagi dihari senin, kita
melaksanakan upacara bendera.
Sebagai guru muda yang aktif saya menyiapkan
barisan anak-anak. Merapihkan mereka dan mengingatkan agar jangan ribut sewaktu
upacara. Tentu saja yang paling susah diatur adalah anak kelas satu. Mereka, ah
susahnya, malahan ngobrol, ada yang jingkrak-jingkrak, tapi selalu senyum
ceria. Uuuhhh...
Hari ini upacara terakhir untuk tahun ajaran
2011/2012. Pembina upacara dipimpin oleh Kepala Sekolah. Gue baris berjejer
dengan guru yang lainnya. Minggu depan udah Ujian Semester dan kenaikan kelas
terus tahun ajaran baru lagi deh..
Ngomong2 soal pembina upacara. Gue teringat
pertama kali jadi pembina upacara. Jadwalnya sudah pasti, tertulis gue ‘Fitri
Al Tigris’ mendapat jadwal pembina upacara pada awal bulan. Saat itu gue agak
kurang sehat tapi karena udah tugas, gue maksain aja jadi pembina upacara.
Hari senin yang ditunggu pun tiba.
Semalaman gue ngapalin teks buat pidato pembina
upacara. Agak sedikit gugup emang, tapi diberani-beranikan sajalah.
‘pembina upacara memasuki lapangan upacara’ kata
petugasnya.
Gue melangkah bangga dengan seragam batik PGRI
layaknya Presiden memimpin upacara 17 Agustus di Istana. Gue tersenyum manis
kepada para audiens, para peserta upacara. Pedagang pun sepertinya kagum waktu
itu melihat gue berdiri didepan. Disudut sana orang tua siswa yang mengantar
melihat gue kagum. Mungkin saja dalam hati mereka: ‘wah keren nih Pak Tigris udah guru muda, ganteng, imut, manis, berwibawa,
tegas, berani lagi jadi pembina upacara, cihuy deh ni guru muda, top bangeet
deehh’.
Dewan guru dan kepala sekolah yang terhormat
berjejer di belakang. Gue menunduk dulu sebelum melangkah, pertanda memohon
ijin untuk memimpin. Kepala sekolah membalas menunduk, beliau tersenyum.
Semilir angin pagi yang sejuk menambah kebanggaan
gue. suasana patriotisme merasuki jiwa gue. bendera merah putih mulai
dikibarkan dengan diiringi lagu Indonesia Raya, roh lagu itu menusuk dada. Gue
hormat penuh takzim kepada sangsaka merah putih ini. Semangat para pahlawan
menular kepada saya yang menjadi pembina upacara.
![]() | |
Upacara Bendera |
Tapi keadaan yang tidak terduga pun terjadi. Kaki
gue kok berasa bergetar gitu. Kepala mulai pusing, angin yang sejuk menjadi
sangat dingin. Sekarang waktunya mengheningkan cipta, gue mulai memimpin.
‘Marilah kita, sejenak terdiam, mengingat jasa
para pahlawan dengan mengheningkan cipta. Mengheningkan cipta, MULAI..’ *gue
pun menunduk khidmat bersama para peserta yang lain*
Dalam keadaan menunduk itu, suasana terasa hening
dan khidmat. Tapi gue mulai berasa pusing dan mual. Maka gue mencoba memejamkan
mata. Gue kira cukuplah mengheningkan cipta ini..
‘Mengheningkan cipta SELESAI..’
Semua orang kembali menengadahkan kepala mereka.
Sama seperti gue.
Tapi seketika itu juga, pandangan gue mulai hitam
berkunang-kunang. Semua yang gue lihat begoyang-goyang. Wajah gue pucat pasi.. Blurr.. pendengaran gue mulai kacau, sepertinya saya
menjadi tuli sesaat. Gue MAU PINGSAN.
Gue mencoba mengendalikan diri, ini moment gue,
pertama kali menjadi pembina upacara, gue harus berdiri dari awal sampai akhir.
Tidak boleh saya keluar lebih dulu. Tapi rasanya gue gak kuat lagi..
Gue MAU PINGSAN..
Ah, sudah tidak kuat lagi, terpaksa saya balik
kanan. Mengkhianati para peserta upacara yang lain. Mengkhianati penampilan
pertama gue. Saya panggil guru lain untuk menggantikan saya sebagai pembina
upacara. Oh memalukan..
Buru-buru gue ke ruang UKS, membaringkan badan.
Terdengar dari luar upacara masih berlangsung bagian amanat pembina upacara.
Gue malu berat. Apalah daya sakit yang kurasa. *nutup muka sambil tiduran*
Dari tempat gue berdiri saat ini, gue senyum2
kecil melihat kepala sekolah sedang memberikan amanat. Masih teringat waktu
itu, waktu saya pingsan sewaktu pertama kali menjadi pembina upacara.
Ini loncatan yang jauh dalam kehidupan ber-upacara
gue. dulu semasa SMA gue cuma jadi peserta, berdiri melihat Bapak Pembina
Upacara yang keren dan tegas. Cuma butuh beberapa bulan gue langsung bisa
menjadi pembina upacara di sebuah sekolah dasar. PEMBINA UPACARA! Keren kan
PEMBINA UPACARA! Loncatan yang hebat kawan. HEBAT bukan buatan!!
Tapi sayang, pada penampilan pertama, dalam
loncatan terbesar itu, dalam balutan seragam PGRI kebanggaan para guru
Indonesia, pada saat gue show sebagai
pembina upacara, gue PINGSAN balik kanan meninggalkan lapangan upacara, bahkan
sebelum memberikan amanat, sebelum upacara selesai. Akhh..
Maka, seharusnya petugas upacara bilang:
‘PEMBINA UPACARA MEMASUKI RUANG UKS’
2 Komentar:
gue juga pusing baca postingan lu yang subjeknya gak konsisten :p
hooh.. gue geh bingung ama tulisan yang satu ini.
mana 'saya' mana 'gue'.
belibet gitu.
gapapalah. :)
Posting Komentar
Jadi bagaimana menurutmu tentang Mimpiku?