Pages

Sabtu, 12 Mei 2012

Rutinitas Kelas



-terusan dari postingan Kelas Impian-

Sebenarnya, menjadi seorang guru SD itu, kurang lebihnya membosankan. Bagaimana tidak, setiap hari kita bertemu dengan anak yang itu-itu saja di dalam kelas, rutinitas yang sama yakni mengajar, kebiasaan yang sama, jadwal yang sama, program yang sama, sepanjang tahun seperti itu.

Salah siapa kepengen jadi guru SD??
Nah lho..



Terlepas dari semua itu, saya telah merencanakan bagaimana rutinitas kelas, dalam satu hari, untuk kelas yang –nanti- akan saya urus.

1.   Sebelum Belajar
a.     Bersih-bersih
Pagi-pagi sekali sebelum masuk, kelas harus sudah bersih dan rapih. Kita semua, siswa dan guru, bersama-sama membersihkan kelas. Rasanya, untuk anak SD itu, kegiatan yang dilakukan bersama-sama adalah kegiatan yang paling memperngaruhi mereka. So, jangan sekali-kali menyuruh bersih-bersih, tapi gurunya, pegang sapu pun jijik.
Ingat, usahakan kelas selalu bersih. Rasanya ilmu pun takkan mau masuk ke otak kalo ia di tempatkan di tempat yang kotor.
b.     Berbaris
Kalo kelas sudah bersih, bel sudah berbunyi, waktunya berbaris. Ini bagian dari pembelajaran karakter. Bukan hanya berbaris, tetapi juga pemeriksaan kebersihan diri, serta kerapihan pakaian siswa. Sambil berbaris, saya akan selalu mengajak siswa untuk: entah itu bernyanyi lagu nasional ataupun hafalan UUD, Pancasila, Ikrar Pelajar, Dasa Dharma dan lain sebagainya.
c.     Berdoa
Di dalam kelas, sebelum masuk kepada pembelajaran, sudah seperti biasanya barangkali siswa berdoa –menurut agamanya masing-masing-. Tapi, jika mayoritas siswa beragama Islam, saya akan mengadakan pengajian terlebih dahulu. Cukup dengan surat-surat pendek. (lagi-lagi terinspirasi sewaktu SMA)

2.   Ketika Belajar
Saya ingin setiap kali pembelajaran materi yang diajarkan itu bisa membuat para siswa tertarik. Minimal semua siswa bisa diam, menyimak. (perlu diketahui kalo anak SD itu susah untuk diam)
Semaksimal mungkin saya ingin menggunakan metode pembelajaran yang ada, tentunya yang sesuai dengan keadaan para siswa. Sesederhana mungkin harus selalu ada media pembelajaran. Ini penting, penting sekali.
Saya setuju dengan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan), sumpah ini gue banget dan modern. Bayangkan, jadi kelas itu, ramai para siswa yang senyum sewaktu belajar, berinovasi, bertanya, menjawab, menyangkal, semua siswa berfikir cerdas.
Bukannya ingin membela Pemerintah sekarang, tapi jujur, secara tertulis rencana pemerintah untuk bidang pendidikan itu sangat luar biasa keren. Hanya saja, kita belum mampu merealisasikannya secara kompak antar pemangku kepentingan. Juga karena memang watak bangsa ini yang selalu tidak mau satu tujuan, selalu jadi pribadi yang pesimis, pandai mencela, tidak mau berinovasi. Ayolah, berubahlah kawan.

3.   Setelah belajar
Setiap pembelajaran berakhir, selalu akan saya ulangi pembelajaran yang telah dipelajari dan mengingatkan para siswa tentang materi yang nanti akan dipelajari selanjutnya.
Perlu diingatkan, jika seorang anak selalu menuruni sifat dari orang tuanya, maka para siswa kurang lebihnya memiliki watak dari seorang gurunya. Itulah kenapa guru sering disebut orang tua kedua. Jadi, jangan pernah menyalahkan para siswa kalo mereka jarang baca buku. Bisa saja, karena gurunya pun tidak pernah baca buku.
Well, setiap selesai belajar, ajaklah, ajak para siswa untuk membaca, membaca, membaca. Entah membaca ulang, atau pun tugas membaca di rumah.

Seringkali seorang siswa lebih nyaman belajar dari teman dekatnya. Mereka lebih paham, tidak malu untuk bertanya, tidak takut dimarahi. Saya kira, guru harus bisa berada di tempat itu, menjadi seorang teman untuk siswanya.



0 Komentar:

Posting Komentar

Jadi bagaimana menurutmu tentang Mimpiku?

THANKS FOR COMING
SELAMAT BERMIMPI
Fitri Al Tigris. Diberdayakan oleh Blogger.