-terusan dari postingan Kelas Impian-
Sebenarnya, menjadi seorang guru SD itu, kurang
lebihnya membosankan. Bagaimana tidak, setiap hari kita bertemu dengan anak
yang itu-itu saja di dalam kelas, rutinitas yang sama yakni mengajar, kebiasaan
yang sama, jadwal yang sama, program yang sama, sepanjang tahun seperti itu.
Salah siapa kepengen jadi guru SD??
Nah lho..
Terlepas dari semua itu, saya telah merencanakan
bagaimana rutinitas kelas, dalam satu hari, untuk kelas yang –nanti- akan saya
urus.
1. Sebelum Belajar
a. Bersih-bersih
Pagi-pagi sekali sebelum masuk,
kelas harus sudah bersih dan rapih. Kita semua, siswa dan guru, bersama-sama
membersihkan kelas. Rasanya, untuk anak SD itu, kegiatan yang dilakukan
bersama-sama adalah kegiatan yang paling memperngaruhi mereka. So, jangan
sekali-kali menyuruh bersih-bersih, tapi gurunya, pegang sapu pun jijik.
Ingat, usahakan kelas selalu bersih.
Rasanya ilmu pun takkan mau masuk ke otak kalo ia di tempatkan di tempat yang
kotor.
b. Berbaris
Kalo kelas sudah bersih, bel sudah
berbunyi, waktunya berbaris. Ini bagian dari pembelajaran karakter. Bukan hanya
berbaris, tetapi juga pemeriksaan kebersihan diri, serta kerapihan pakaian
siswa. Sambil berbaris, saya akan selalu mengajak siswa untuk: entah itu bernyanyi
lagu nasional ataupun hafalan UUD, Pancasila, Ikrar Pelajar, Dasa Dharma dan
lain sebagainya.
c. Berdoa
Di dalam kelas, sebelum masuk kepada
pembelajaran, sudah seperti biasanya barangkali siswa berdoa –menurut agamanya
masing-masing-. Tapi, jika mayoritas siswa beragama Islam, saya akan mengadakan
pengajian terlebih dahulu. Cukup dengan surat-surat pendek. (lagi-lagi
terinspirasi sewaktu SMA)
2. Ketika Belajar
Saya ingin setiap kali pembelajaran materi yang
diajarkan itu bisa membuat para siswa tertarik. Minimal semua siswa bisa diam,
menyimak. (perlu diketahui kalo anak SD itu susah untuk diam)
Semaksimal mungkin saya ingin menggunakan metode
pembelajaran yang ada, tentunya yang sesuai dengan keadaan para siswa.
Sesederhana mungkin harus selalu ada media pembelajaran. Ini penting, penting
sekali.
Saya setuju dengan PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan), sumpah ini gue banget dan modern. Bayangkan, jadi kelas itu, ramai para siswa
yang senyum sewaktu belajar, berinovasi, bertanya, menjawab, menyangkal, semua
siswa berfikir cerdas.
Bukannya ingin membela Pemerintah sekarang, tapi
jujur, secara tertulis rencana pemerintah untuk bidang pendidikan itu sangat
luar biasa keren. Hanya saja, kita belum mampu merealisasikannya secara kompak
antar pemangku kepentingan. Juga karena memang watak bangsa ini yang selalu
tidak mau satu tujuan, selalu jadi pribadi yang pesimis, pandai mencela, tidak
mau berinovasi. Ayolah, berubahlah kawan.
3. Setelah belajar
Setiap pembelajaran berakhir, selalu akan saya
ulangi pembelajaran yang telah dipelajari dan mengingatkan para siswa tentang
materi yang nanti akan dipelajari selanjutnya.
Perlu diingatkan, jika seorang anak selalu
menuruni sifat dari orang tuanya, maka para siswa kurang lebihnya memiliki watak
dari seorang gurunya. Itulah kenapa guru sering disebut orang tua kedua. Jadi,
jangan pernah menyalahkan para siswa kalo mereka jarang baca buku. Bisa saja,
karena gurunya pun tidak pernah baca buku.
Well, setiap selesai belajar, ajaklah, ajak para
siswa untuk membaca, membaca, membaca. Entah membaca ulang, atau pun tugas
membaca di rumah.
Seringkali seorang siswa lebih nyaman belajar
dari teman dekatnya. Mereka lebih paham, tidak malu untuk bertanya, tidak takut
dimarahi. Saya kira, guru harus bisa berada di tempat itu, menjadi seorang
teman untuk siswanya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Jadi bagaimana menurutmu tentang Mimpiku?