Hallow kawan. Ketemu lagi sama gue, Fitri Al Tigris.
Oya,
sebelumnya makasih buat yang udah SMS, makasih masih pada inget sama Bapak.
Hah? Bapak?
Iya kemaren
anak-anak SDN Kadongdong (tempat ujian praktek mengajar gue dulu, baca
postingan: Ujian Praktek di SDN
Kadongdong) pada SMS. Uh senangnya masih diinget.. haha-
Hebat ya
anak-anak SD udah pada maen SMS. Bahkan udah ada yang nanyain facebook lagi?!
Centil-centil lagi sms-nya.. jadi gak kayak anak SD gitu, tapi udah kayak anak
dewasa. Tapinya urusan belajar mereka pada pinter-pinter juga, jadi susah deh
nyalahinnya..
Inget pas
praktek dulu, gue hampir ketakutan gak bisa jawab pertanyaan mereka. Tapi
dengan ilmu sotoy, akting dan sok tahu, serta kecerdasan yang dimiliki, bisa
juga ternyata menghadapi mereka.
Lanjut.
Fokus.
Gue mau
cerita lagi nih.. cekidot..dot..dot
Menurut
penelitian para ahli (cailah), jika kita bekerja di depan komputer maka
diusahakan setiap sepuluh atau dua puluh menit kita diharuskan meng-istirahatkan
sejenak mata kita dan otot-otot tubuh kita dengan cara:
1. Meninggalkan
komputer sebentar
2. Mengalihkan
pandangan kepada objek yang lain
3. Sedikit
melakukan pemanasan merenggangkan otot
4. Minum
air putih yang banyak
5. Jalan-jalan
dulu bentar
Nah, itulah
yang mesti dilakuin buat orang yang sering di depan komputer. So, apa
fungsinya:
1. Supaya
mata kita selalu sehat
2. Supaya
tidak terkena encok (baca: pegal-pegal)
3. Supaya
tidak bosan aja..
Dan gue pun
sering melakukan itu ketika di tempat kerja. Biasanya gue keluar ruangan,
duduk-duduk di kursi teras ngeliatin anak-anak SD yang lagi main atau anak
kelas 1 dan 2 yang udah pulang.
Pas kemaren,
gue ngeliatin Rio (anak kelas 2) dan kawan-kawannya keluar kelas. Mereka
keliatan bahagia kalo udah keluar kelas. Terus mereka nyamperin gue yang lagi
duduk. Langsung salaman sama gue.
Gue, kalo
bersalaman sama anak SD pasti selalu nge-tes matematika mereka. Contoh:
Rio : *cium
tangan gue*
Gue :
*pegang erat tangan Rio gak dilepas*
Rio :
*narik-narik tangan*
Gue : tes
dulu Matematikanya, 7 + 13 = ... berapa hayo?
Rio : *sok
mikir*
Gue : *penuh
pengharapan anak-anak bisa*
Rio : 20
Pak!
Gue :
*senyum ceria* bagus! Betul! Hebat Rio, hebat!
Rio :
*senyum ompong, (sumpah giginya ompong)*
Setelah
selesai salaman dan ngejawab pertanyaan, tiba-tiba dari kejauhan Subagas
(temannya Rio) datang membawa dua bungkus cimol. Cimol adalah sejenis jajanan
yang banyak digemari anak-anak sekolahan termasuk gue. Harganya murah kok,
sumpah. Wajib nyoba tuh.
Subagas yang
pendek (yaiya anak SD mah masih pendek) dan polos lari-lari dilapangan membawa
cimol menuju ke arah gue. Eh pada saat yang sama, karena Rio tahu Subagas bawa
makanan, langsung aja dia tereak ke teman-temannya. Suaranya yang cempreng
memanggil mereka.
‘woooyy..
Subagas bawa CIMOL.. SUBAGAS BAWA CIMOL’
Sontak Rio
dan kawan-kawannya lari-lari nyamperin Subagas. Subagas pun kaget. Dia udah
mencium gelagat gak beres dari teman-temannya. Dia tahu kalo 2 bungkus cimolnya
akan diminta paksa oleh teman-temannya.
“ini tidak bisa dibiarkan, aku harus segera lari”.
seru Subagas dalam hati. “Rio dan
teman-teman memang licik. Bisanya Cuma minta”.
Akhirnya Subagas
berbalik arah, menjauh dari teman-temannya. Sedang Rio tetap mengejar Subagas
berusaha merebut cimol yang ada di tangannya.
Buat gue,
ini pertunjukkan yang lucu. Dimana anak-anak kecil SD lari-larian berebutan
makanan adalah cerminan diri gue di masa lalu. Hehehe.
“Subagass,
bagi dong cimolnya”. Kata Rio setengah berteriak, berlari-lari mengejar Subagas.
“ah, pelit lu Gass!!”
“ahhh...
bodooo!! Bukannya belii..”
“Serbuu
Subagass!”
Subagas
berlari lebih cepat mengitari lapangan upacara. Sembari kepalanya menengok ke
belakang, takut larinya terkejar. Gue Cuma bisa geleng-geleng kepala ngeliatin
itu semua dari teras ruang guru. namun tanpa disengaja, tiba-tiba terjadi
sesuatu.
“AAAAAHHHHHHH!!!”
GEDUBRAK.
Subagas jatoh
di tengah lapangan. Cimol yang tadi di bawanya berceceran lepas dari tangannya.
“OOOHHHH..AAAAAAAHHH”
GEDUBRAKBROKBRAKBREK.
Rio dan
teman-temannya ikutan jatoh bertumpuk di atas badannya Subagas. Mereka bertumpuk-tumpuk
udah kaya bangkai ayam sewaktu selesai dipotong. Cimol yang tadinya
diperebutkan berakhir dengan tragis. Jatoh berceceran tercampur pasir di
lapangan.
“wkwkwkwkw”.
mereka malah tertawa.
“yah,
cimolnya..... jatoh”. Kata Rio pasrah. “sial. Sial. SIAL.”
Pada akhirnya
drama kejar-kejaran Rio, teman-temannya dan Subagas dengan tujuan memperebutkan
cimol berakhir dengan bertumpuk-tumpuk di atas lapangan.
Gue cuma bisa
mesem-mesem ngeliatin tingkah laku mereka. Emang lucu-lucu mereka ini, polos. Tapi
kalau pas belajar, yaoloh, liarnya minta ampun.
0 Komentar:
Posting Komentar
Jadi bagaimana menurutmu tentang Mimpiku?